Jenis Tanah Latosol
Jenis Tanah Latosol
Bagi planet Bumi,
tanah memang bukan merupakan hal yang asing. Karena kerak Bumi merupakan
permukaan yang terdiri dari daratan dan perairan saja. Sementara daratan
sendiri paling banyak berupa tanah. Karena berbagai tempat di Bumi mempunyai karakteristik
yang berbeda- beda, maka adalah yang wajar apabila tanah yang ada di Bumi
berbeda- beda pula. Perbedaan tanah di setiap daerah ini dikarenakan berbagai
macam faktor. Adapun salah satu jenis tanah yang ada adalah tanah latosol.
Tanah latosol merupakan tanah yang tidak sulit untuk kita jumpai di Indonesia. Tanah yang terdapat di daerah riau tepatnya di
kabupaten Indragiri hulu, kecamatan
Titik koordinat ( -0,4696351, 101,9957798 )
peranap
yaitu tanah latosol Tanah latosol atau tanah insepticol
merupakan tanah yang mempunyai lapisan solum. Lapisan solum yang dimiliki oleh
tanah latosl ini cenderung tebal dan bahkan sangat tebal. Lapisan solum tanah
ini antara 130 cm hingga 5 meter dan bahkan lebih. Batas horison dari tanah ini
tidaklah begitu terlihat jelas.
Karakteristik Tanah Latosol
Sebagai salah satu jenis tanah yang ada di permukaan Bumi, tanah latosol
berbeda dengan jenis tanah yang lainnya. Setiap jenis tanah mempunyai ciri-
cirinya masing- masing. Begitu pula dengan tanah latosol ini. Tanah latosol
atau tanah inceptisol merupakan tanah yang mempunyai beberapa ciri atau
karakteristik tertentu. Adapun ciri- ciri dari tanah latosol atau
inceptisol antara lain sebagai berikut:
·
Memiliki solum tanah yang agak tebal
hingga tebal, yakni mulai sekitar 130 cm hingga lebih dari 5 meter.
·
Tanahnya berwarna merah, coklat, hingga
kekuning- kuningan
·
Tekstur tanah pada umumnya adalah liat
·
Struktur tanah pada umumnya adalah
remah dengan konsistensi gembur
·
Memiliki pH 4,5 hingga 6,5, yakni dari
asam hingga agak asam
·
Memiliki bahan organik sekitar 3% hingga
9%, namun pada umumnya hanya 5% saja
·
Mengandung unsur hara yang sedang
hingga tinggi. unsur hara yang terkandung di dalam tanah bisa dilihat dari
warnanya. Semakin merah warna tanah maka unsur hara yang terkandung adalah
semakin sedikit.
·
Mempunyai infiltrasi agak cepat hingga
agak lambat
·
Daya tanah air cukup baik
·
Lumayan tahan terhadap erosi tanah
Itulah beberapa karakteristik atau ciri- ciri yang dimiliki oleh tanah latosol
atau tanah inceptisol. Ciri- ciri tersebut merupakan ciri khas dari tanah
latosol yang kemungkinan besar tidak akan dimiliki oleh jenis tanah yang
lainnya. Dari ciri- ciri tersebut maka kita sudah bisa membedakan bagaimana
rupa tanah latosol jika kita menemui di sekitar lingkungan kita.
Kandungan Tanah Latosol
Tanah sebagai elemen dari Bumi yang keberadaannya sangat penting dan
sangat dibutuhkan oleh semua makhluk hidup. Oleh karena itulah tanah merupakan
elemen yang sangat pokok. Adapun fungsi tanah tidak hanya sebagai pijakan dalam
menjalani aktivitas kehidupan sehari- hari saja, namun masih banyak lagi fungsi
atau manfaat dari tanah. Salah satu manfaat dari tanah adalah untuk bercocok
tanam. Agar tumbuh- tumbuhan hidup subur dengan menancapkan akar mereka di
dalam tanah, maka tanah harus mempunyai kandungan- kandungan yang dapat
menyuburkan tanaman. Semua jenis tanah di dunia ini mempunyai kandungan yang
berbeda- beda antara satu dengan yang lainnya. Hal ini juga berlaku untuk tanah
latosol. Tanah latosol atau inceptisol mempunyai kandungan yang berbeda dengan
tanah- tanah yang lainnya. Adapun kandungan yang dimiliki oleh tanah latosol
antara lain adalah sebagai berikut:
·
Memiliki solum tanah yang tebal
·
Bahan organik rata- rata sebesar 5%
·
Unsur hara sedang hingga tinggi
Tanaman yang Dapat Hidup di Tanah Latosol
Tanah latosol atau inceptisol yang merupakan jenis tanah mineral, cukup
cocok untuk ditanami berbagai jenis tanaman. Beberapa jenis tanaman yang dapat
tumbuh di tanah latosol atau inceptisol antara lain adalah sebagai berikut:
1.
Tebu
Tanaman yang dapat tumbuh di tanah latosol atau inceptisol yang pertama
adalah tebu. Tebu merupakan tanaman yang sangat penting karena digunakan
sebagai bahan dasar pembuatan gula pasir. Tanaman tebu ini baik di tanam pada
tanah latosol di ketinggian kurang dari 1.300 m di atas permukaan laut.
Sedangkan curah hujan yang baik adalah sekitar 1.500 hingga 3.000 mm per tahun
dan suhu rata- rata adalah 24 hingga 30áµ’ Celcius.
2.
Kakao atau coklat
tanah latosol juga baik untuk menanam
coklat. Tanah latosol ini baik untuk ditanami coklat pada ketinggian 500 – 800
m DPL, memiliki curah hujan antara 1.100 hingga 3.000 mm per tahun, memiliki
suhu antara 15 – 31áµ’ C dan kelembapan udara antara 7- hingga 80%
3.
Karet
Tanah latosol juga baik untuk menanam karet. Tanaman karet juga baik
ditanah latosol pada kondisi iklim sebagai berikut : suhu rata-rata harian 28°
C (dengan kisaran 25-35o C) dan curah hujan tahunan rata-rata antara 2.500 –
4.000 mm dengan hari hujan mencapai 150 hari per tahun.
4.
Kelapa Sawit
Tanaman Kelapa sawit tumbuh subur di tanah latosol pada curah hujan
setidaknya 2500 hingga 3500 mm pertahun dengan distribusi rat-rata sebesar 100
mm untuk setiap bulannya. Dengan curah hujan sebanyak itu tentu saja akan
menyebabkan kelembapan udara terjaga dan dapat mendukung pertumbuhan. Selain itu
kelapa sawit juga membutuhan paparan sinar matahari secara langsung rata rata 6
hingga 7 jam setiap hari dan berada pada tempat dengan suhu ideal antara 24
hingga 32 derajat celcius dan sangat sensitif dengan suhu rendah yang dapat
menyebabkan tertutupnya stomata sehingga laju fotosintesis juga akan terhambat.
Komentar